Total Tayangan Halaman
Kamis, 22 Desember 2011
ku semai cintamu di Surga
Al-Mubarrid menyebutkan dari Abu Kamil dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja’ bin Amr An-Nakha’i, ia berkata, “Adalah di Kufah, terdapat pemuda tampan, dia kuat beribadah dan sangat rajin. Suatu saat dia mampir berkunjung ke kampung dari Bani An-Nakha’. Dia melihat seorang wanita cantik dari mereka sehingga dia jatuh cinta dan kasmaran. Dan ternyata, si wanita cantik ini pun begitu juga padanya. Karena sudah jatuh cinta, akhirnya pemuda itu mengutus seseorang melamarnya dari ayahnya. Tetapi si ayah mengabarkan bahwa putrinya telah dijodohkan dengan sepupunya. Walau demikian, cinta keduanya tak bisa padam bahkan semakin berkobar. Si wanita -akhirnya- mengirim pesan lewat seseorang untuk si pemuda, bunyinya, ‘Aku telah tahu betapa besar cintamu kepadaku, dan betapa besar pula aku diuji dengan kamu. Bila kamu setuju, aku akan mengunjungimu atau aku akan mempermudah jalan bagimu untuk datang menemuiku di rumahku’.
Dijawab oleh pemuda tadi melalui orang suruhannya, ‘Aku tidak setuju dengan dua alternatif itu, ”Sesungguhnya aku merasa takut bila aku berbuat
maksiat pada Rabb-ku akan adzab yang akan menimpaku pada hari yang
besar.” (Yunus: 15). Aku takut pada api yang tidak pernah mengecil nyalanya dan tidak pernah padam kobarannya.’ Ketika disampaikan pesan tadi kepada si wanita, dia berkata, “Walau demikian, rupanya dia masih takut
kepada Allah? Demi Allah, tak ada seseorang yang lebih berhak untuk bertakwa kepada Allah dari orang lain. Semua hamba sama-sama berhak untuk itu.” Kemudian dia meninggalkan urusan dunia dan menyingkirkan perbuatan-perbuatan buruknya serta mulai beribadah mendekatkan diri kepada Allah. Akan tetapi, dia masih menyimpan perasaan cinta dan rindu pada sang pemuda. Tubuhnya mulai kurus dan kurus menahan perasaan rindunya, sampai akhirnya dia meninggal dunia karenanya. Dan si pemuda itu seringkali berziarah ke kuburannya, dia menangis dan mendo’akannya. Suatu
waktu dia tertidur di atas kuburannya. Dia bermimpi berjumpa dengan kekasihnya dengan penampilan yang sangat baik. Dalam mimpi dia sempat bertanya, “Bagaimana keadaanmu? Dan apa yang kau dapatkan setelah meninggal?” Dia menjawab, “Sebaik-baik cinta -wahai orang yang bertanya- adalah cintamu. Sebuah cinta yang dapat menggiring menuju
kebaikan”. Pemuda itu bertanya, “Jika demikian, kemanakah kau menuju?” Dia jawab, “Aku sekarang menuju pada kenikmatan dan kehidupan yang tak berakhir. Di Surga kekekalan yang dapat kumiliki dan tidak akan pernah rusak.”
Pemuda itu berkata, “Aku harap kau selalu ingat padaku di sana, sebab aku di sini juga tidak melupakanmu.” Dia jawab, “Demi Allah, aku juga tidak melupakanmu. Dan aku meminta kepada Tuhanku dan Tuhanmu (Allah Ta`ala) agar kita nanti bisa dikumpulkan. Maka, bantulah aku dalam hal ini dengan kesungguhanmu dalam ibadah.”
Sumber: Kisah-Kisah Nyata Tentang Nabi, Rasul, Sahabat, Tabi`in, Orang- orang Dulu dan Sekarang, karya Ibrahim bin Abdullah
Al-Hazimi, penerjemah Ainul Haris Arifin, Lc
Jumat, 09 Desember 2011
Gunung SIndoro
Ya Allah aku berlindung kepadaMu dan meminta ampunan
kepadaMu, atas ketidaktahuan ini, dan Berilah hambaMu ini pengertian dan
pengetahuan yang cukup untuk memahami semua semua menurut
kemampuanku..”
Jumat, 25 November 2011
Doa Akhir Tahun
Bacalah doa ini tiga kali saat menjelang akhir tahun baru Islam, bisa dilakukan sesudah ashar atau sebelum maghrib pada tanggal 29 atau 30 Dzulhijah. Dengan doa ini kita memohon ketika kita akan mengakhiri perjalanan tahun yang akan ditinggalkan ini akan mendapatkan ampunan dari Allah Swt. atas perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh-Nya, dan apabila dalam tahun yang akan ditinggalkannya itu ada perbuatan-perbuatan yang diridhai oleh Allah Swt yang kita kerjakan, maka mohonlah agar amal shaleh tersebut diterima oleh Allah Swt.

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Wa shallallaahu 'ala sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.
Bacalah doa ini tiga kali saat menjelang akhir tahun baru Islam, bisa dilakukan sesudah ashar atau sebelum maghrib pada tanggal 29 atau 30 Dzulhijah. Dengan doa ini kita memohon ketika kita akan mengakhiri perjalanan tahun yang akan ditinggalkan ini akan mendapatkan ampunan dari Allah Swt. atas perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh-Nya, dan apabila dalam tahun yang akan ditinggalkannya itu ada perbuatan-perbuatan yang diridhai oleh Allah Swt yang kita kerjakan, maka mohonlah agar amal shaleh tersebut diterima oleh Allah Swt.

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Wa shallallaahu 'ala sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.
Allaahumma maa 'amiltu fi haadzihis-sanati mimmaa nahaitani
'anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta 'alayya
ba'da qudratika 'alaa uquubati wa da'autani ilattaubati minhu ba'da
jur'ati alaa ma'siyatika fa inni astaghfiruka fagfirlii wa maa 'amiltu
fiihaa mimma tardhaahu wa wa'adtani 'alaihits-tsawaaba fas'alukallahumma
yaa kariimu yaa dzal-jalaali wal ikram an tataqabbalahuu minni wa laa
taqtha' rajaai minka yaa karim, wa sallallaahu 'alaa sayyidinaa
Muhammadin Nabiyyil ummiyyi wa 'alaa 'aalihii wa sahbihii wa sallam
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan
kami Nabi Muhammad SAW,beserta para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah,
segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi
larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat, padahal Engkau tidak
melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang
sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau
telah mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat. Karena
itu ya Allah, saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya
dengan kemurahan-Mu.
Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal
perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan
pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat
Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan, semoga berkenan menerima amal
kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai
Dzat Yang Maha Pemurah.
Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu
kami Muhammad, Nabi yang Ummi dan ke atas keluarga dan sahabatnya.
Jumat, 11 November 2011
Post title
Nikmat Dunia
Merupakan Ujian Yang Lebih Berat Dibanding Kesengsaraan Hidup
Ibnu Abbas
radhiyallahu ‘anhuma berkata menafsirkan ayat ini: “(Kami uji kalian) dengan
kesusahan dan kesenangan, dengan sehat dan sakit, dengan kekayaan dan
kefakiran, serta dengan yang halal dan yang haram. Semuanya adalah ujian.”
Dalam ayat lain,
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman: “Adapun manusia apabila
Rabbnya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia
akan berkata: ‘Rabbku telah memuliakanku.’ Adapun bila Rabbnya mengujinya lalu
membatasi rezekinya maka dia berkata: ‘Rabbku menghinakanku.’ Sekali-kali tidak
(demikian).” (Al-Fajr: 15-17)
Perhatikanlah
ayat-ayat ini, bagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala menguji hamba-Nya dengan
memberikan kemuliaan, nikmat, dan keluasan rezeki, sebagaimana pula Allah
Subhanahu wa Ta’ala mengujinya dengan menyempitkan rezeki. Dalam ayat ini Allah
Subhanahu wa Ta’ala mengingkari orang yang menyangka bahwa diluaskannya rezeki
seorang hamba merupakan bukti pemuliaan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadanya dan
bahwa disempitkannya rezeki adalah bentuk dihinakannya hamba.
Allah Subhanahu wa
Ta’ala mengingkari dengan mengatakan “Sekali-kali tidak”, yakni bahwa perkara
yang sebenarnya tidak seperti yang diucapkan oleh (sebagian) orang. Bahkan Aku
(Allah Subhanahu wa Ta’ala) terkadang menguji dengan nikmat-Ku, sebagaimana
terkadang Aku memberi nikmat dengan cobaan-Ku.
Di sana juga masih
banyak ayat yang semakna dengan yang telah disebutkan. Misalnya:
“Dan Dia lah yang
menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu
atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang
diberikan-Nya kepadamu.” (Al-An’am: 165)
Juga firman-Nya:
“Sesungguhnya Kami
telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji
mereka siapakah di antara mereka yang terbaik amalannya.” (Al-Kahfi: 7) [lihat
‘Uddatush Shabirin, karya Ibnul Qayyim rahimahullahu hal. 247-248, cet. Darul
Yaqin]
Nikmat Harta dan
Anak Merupakan Ujian Yang Berat
Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman:
“Dijadikan indah
pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). Katakanlah:
‘Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?’
Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Rabb mereka ada surga
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka
dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha
Melihat akan hamba-hamba-Nya.” (Ali ‘Imran: 14-15)
Kebahagiaan dunia
berupa harta dan anak tidaklah sempurna jika tidak dibarengi iman dan amal
shalih yang akan menunjang kehidupan dan kebahagiaan dunia serta akhiratnya.
Oleh karenanya, bagi seorang mukmin, kehidupan akhirat jauh lebih penting dan
lebih utama daripada kehidupan dunia. Sehingga kesenangan yang dia rasakan di dunia
tidak akan menjadi penyebab kelalaiannya untuk mengejar kehidupan yang lebih
kekal dan kebahagiaan yang bersifat abadi di akhirat.
Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman:
“Harta dan
anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi
shalih adalah lebih baik pahalanya di sisi Rabbmu serta lebih baik untuk
menjadi harapan.” (Al-Kahfi: 46)
Asy-Syinqithi
rahimahullahu menerangkan: “Yang dimaksud ayat yang mulia ini adalah peringatan
kepada manusia agar senantiasa beramal shalih, agar mereka tidak tersibukkan
dengan perhiasan kehidupan dunia berupa harta dan anak-anak, dari sesuatu yang
memberi manfaat kepada mereka di akhirat di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala
berupa amalan-amalan yang shalih.” (Adhwa`ul Bayan, 4/80, cetakan Darul Hadits,
Kairo)
Sehingga pada
hakikatnya, di balik kesenangan dan kebahagiaan mendapatkan harta dan anak,
keduanya merupakan ujian yang apabila seorang hamba tidak memanfaatkannya
dengan baik maka dapat menyebabkan kebinasaan dan kehancuran kehidupan dunia
serta akhiratnya.
Bahkan Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam secara tegas telah menentukan bahwa fitnah (ujian
berupa) harta merupakan ujian yang paling berat yang dihadapi oleh umat manusia
saat ini, seperti dalam sabdanya :
“Sesungguhnya bagi
tiap umat ada fitnah (ujian yang menyesatkan), dan fitnah (ujian) umatku adalah
harta.” (HR. At-Tirmidzi no. 2336, dishahihkan oleh Al-Albani rahimahullahu
dalam Shahihul Jami’ no. 2148).
Sisi Nikmat dari
Suatu Musibah
Sufyan
rahimahullahu mengatakan: “Bukan termasuk yang mendalam ilmunya bila seseorang
tidak menganggap bala (musibah) sebagai nikmat dan kenikmatan sebagai cobaan.”
(lihat ‘Uddatush Shabirin hal. 211)
Musibah dianggap
sebagai nikmat karena musibah yang menimpa seorang mukmin adakalanya sebagai penghapus
dosa yang dilakukannya, atau untuk meninggikan derajatnya, atau sebagai cambuk
peringatan agar dia kembali ke jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Hikmah dibalik
sakit dan musibah diterangkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, dimana
beliau bersabda: “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan
sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti
pohon yang menggugurkan daun-daunnya”. (HR. Bukhari no. 5660 dan
Muslim no. 2571).
“Tidaklah
seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan,
kegundah-gulanan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan
sebagian dari kesalahan-kesalahannya”. (HR. Bukhari no. 5641).
“Tidaklah menimpa
seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga
kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan
dihapuskan dengan dosa-dosanya”. (HR. Muslim no. 2573).
Untuk mendapatkan
nikmat penghapusan dosa sebagai hikmah suatu musibah, manusia disyaratkan
untuk bersabar dalam menghadapi ujian musibah tersebut, sebagaimana Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda. “Wahai anak Adam, jika
engkau sabar dan mencari keridhoan pada saat musibah yang pertama, maka Aku
tidak meridhoi pahalamu melainkan surga”. (HR. Ibnu Majah no.1597,
dihasankan oleh Syeikh Albani dalam Shohih Ibnu Majah : I/266).
Senang, bahagia,
suka cita, sedih, kecewa dan duka cita adalah sesuatu yang biasa dialami
manusia. Ketika mendapatkan sesuatu yang menggembirakan dari
kesenangan-kesenangan duniawi maka dia akan senang dan gembira. Sebaliknya
ketika tidak mendapatkan apa yang diinginkan maka dia merasa sedih dan kecewa
bahkan kadang-kadang sampai putus asa.
Akan tetapi
sebenarnya bagi seorang mukmin, semua perkaranya adalah baik. Hal ini
diterangkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Sungguh
menakjubkan perkaranya orang mukmin. Sesungguhnya semua perkaranya adalah baik
dan tidaklah hal ini dimiliki oleh seorangpun kecuali oleh orang mukmin. Jika
dia diberi kenikmatan/kesenangan, dia bersyukur maka jadilah ini sebagai
kebaikan baginya. Sebaliknya jika dia ditimpa musibah (sesuatu yang tidak
menyenangkan), dia bersabar, maka ini juga menjadi kebaikan baginya.” (HR.
Muslim no.2999 dari Shuhaib radhiyallahu ‘anhu)
Kamis, 10 November 2011
00 - Surah Yasin.mp3 - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - 00 - Surah Yasin.mp3
00 - Surah Yasin.mp3 - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - <a href="http://www.4shared.com/audio/-fTLngYI/00_-_Surah_Yasin.html" target="_blank">00 - Surah Yasin.mp3</a>
Rabu, 09 November 2011
Ketika Allah
menjawab doamu dgn berkata : TIDAK !
Bismillaahirrahmaanirrahii
itum
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
===========================
Aku berdoa: 'Ya
Allah ambillah kesombongan dalam diriku..!'
Allah menjawab,
"Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus
menyerahkannya."
Aku berdoa: 'Ya
Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat..!'
Allah menjawab,
"Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara."
Aku berdoa: 'Ya
Allah beri aku kesabaran..!'
Allah menjawab,
"Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahanmu dalam menghadapi cobaanKU.
ketabahan tidak AKU berikan, kau harus meraihnya sendiri."
Aku berdoa: 'Ya
Allah beri aku kebahagiaan..!'
Allah menjawab,
"Tidak. Kuberi engkau keberkahan dengan harta, anak, dan ternak ladang.
Kebahagiaanmu tergantung kepadamu sendiri bagaimana untuk menghargai keberkahan
itu. engkau akan mensyukuri semua itu atau tidak.."
Aku berdoa: 'Ya
Allah jauhkan aku dari kesusahan..!'
Allah menjawab,
"Tidak. Penderitaan dan kesusahan akan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan
mendekatkanmu kepadaKu."
Aku berdoa: 'Ya
Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat..!'
Allah menjawab,
"Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau bisa menikmati segala hal dari
nikmatKU.."
Aku berdoa: 'Ya
Allah berilah aku jodoh yang terbaik dan sempurna..!'
Allah menjawab,
" Tidak. Aku tidak akan memberimu jodoh yg sempurna karena engkau sendiri
tidak sempurna. Kesempurnaan hanya milikKU..".
Aku berdoa: 'Ya
Allah berikan aku istri yg sholehah, baik hati dan rupawan..!'
Allah menjawab,
"Tidak. Jodohmu berbanding lurus dengan kualitas dirimu. Bagaimana AKU
memberimu jodoh yg sholehah sedangkan engkau sendiri gemar bermaksiat..".
Aku berdoa: 'Ya
Allah bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku..!'
Allah menjawab,
"Akhirnya engkau mengerti hambaKu..!"
==0000==*****==000==****==
Penjelasan dari
analogi diatas adalah:
Kadang kala kita
berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa,
meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya. Kita
mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan lamaran telah kita
kirimkan tak ada jawaban sama sekali -- sedangkan orang lain dengan mudahnya
mendapatkan pekerjaan. Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan
jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya-tanpa susah payah.
Kita mengharapkan
diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakkan dan
kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan. Kita menginginkan harta
yang berkecukupan, namun kebutuhanlah yang terus meningkat.
Coba kita
bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek, lalu kita
melihat tukang es. Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa
dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil). Lalu kita
meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Allah) dan
merengek agar dibelikan es.
Orangtua kita
tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit demam kita. Tentu dengan
segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh
dulu baru boleh minum es yang lezat itu. Begitu pula dengan Allah, segala yang
kita minta Allah tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang,
atau tidak di dunia ini Allah mengabulkannya. Karena Allah tahu yang terbaik
yang kita tidak tahu. Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari
"pilek" dan "demam" itu... dan terus berdoa.
Barakallahufikum..
Wassalam
Jumat, 28 Oktober 2011
Kamis, 27 Oktober 2011
Selasa, 25 Oktober 2011
Kamis, 13 Oktober 2011
Tilas binagun
Binangun mudal’ adalah Desa di kecamatan mojotengah,wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia.
Letak geografis Desa ini, di sebelah Utara bugel,keseneng,bulu,panggrungan, sebelah timur Desa sojopuro,pesindon,candirejo, sebelah selatan limbangan,pandansari , dan sebelah barat desa andongsili. Desa kami desa yang menyendiri jauh dari desa2 tetengga,ya kurang
Lebih 2 atau 3 km dari desa tetengga.
Untuk menjangkau Desa kami anda memerlukan waktu kurang lebih 15 menit dari kota wonosobo, mulai dari Terminal mendolo naik Angkutan Kota kuning (orang setempat menamai “hijet”), kemudian turun di pasar wonosobo kemudian naik Angkutan Desa warna Kuning jurusan limbangan( hijet), sampailah anda di Desa pandansari,lalu di sana ada pangkalan ojek naik terus sampai ada jalan rabat beton,di sana nanti melewati 1 tanjakan yg cukup tinggi kurang lebih 100m ikuti jalan beton itu sampailah di desa binangun.Untuk sore hari sekitar jam 6 keatas biasanya di wonosobo anda akan sulit sekali menjumpai kol kuning jurusan limbangan, sehingga alternatifnya adalah ojek dan anda akan merogok kocek lagi sekitar 15.000 ribu untuk sampai di binangun .
Ada satu lagi angkot yang menghubungkan ke binangun…naik angkudes warna biru jurusan keseneng tarif 3000 nanti turun di depan pintu gerbang PT.Lembu Aji Perkasa…
Setelah sampai sana masuk ke pos satpam dan ijin numpang lewat mau ke binangun…..
Kira2 kl dari PT,tersebut 5 menit perjalanan ,dan tidak bisa di lewati kendaraan.
Konon menurut Orang-orang tua setempat kata binangun berasal dari kata “bina yang artinya di bina dan ngun yang artinya di bangun kl di gabung jadi dibina dan di bangun,tapi juga ada yang mengatakan susah di bina dan di bangun, desa binangun oleh orang-orang yang kasat mata(indra ke-6).konon katanya di kelilingi tolak/balak dan masih menyimpan energi-energi mistis yang sangat kuat,sisi utara,kali blumbang, gupakan dan bruk.sisi timur kali lempong ,suweni,sisi selatan patudia serong barat lubang santri dan yang barat kali kulon.
1.Kali blumbang:di sana terdapat 1 goa dan orang sekitar belum ada yang berani masuk…konon katanya di goa tersebut dulu untuk persembunyian orang2 skitar pada zaman belanda ,dan sekarang kerap terjadi penampakan ular yang berubah-ubah jadi keris…
2. Gupakan:disana ada 1 pohon beringin yg besar dan 1 kolam tua yang di tengah nya ada batu besar nya+1 bak mandi yang mungkin umurnya sudah ratusan tahun, konon katanya di sanalah kerajaan makhluk halus di sana kerap kali terjadi suara2 yang aneh.
3.Brug; atau kata lain nya jembatan…tempat ini konon tempat nya para pasukan2 makhluk halus..disana kerap kali terjadi motor mogok..
4. Kali lempong:sebuah kali kali yg berdekatan dg makam umum….mungkin untuk kali lempong terkesan angker karena berdekatan dengan TPU setempat.
4.Suweni:atau kata lain sang pemberani di tempat ini dulu sering di gunakan untuk bertapa oleh warga setempat…di sini banyak ke ajaiban2 yang muncul…kata suwei berati bertapa supaya menjadi pemberani ,ini dulu waktu masih era penjajahan.
5.Patudia:dulu di selatan desa ada batu berukuran raksasa yang konon kl ada musuh yang mau masuk si musuh itu hanya melihat batu itu..tapi sayang batu itu sekarang tinggal kenangan…karena penyebaran desa binangun ke selatan dan ke timur.
6.Lubang santri:konon katanya di sini dulu ada goa yang besar untuk belajar ilmu agama dan untuk siasat perang mengalahkan penjajah,tapi sampai sekarang goa itu belum di ketemukan.
7.Kali kulon;di sini terdapat beberapa kolam tua dulu untuk mandi para warga yang posisi nya di sebelah barat,di kali ini terdapat pohon beringin besar dan goa yang besar yang di huni oleh harimau putih (bagi yang mempunyai indra ke 6) dan di kali kulon sampai sekarang masih kerap sekali terjadi hal2 yang mistis.
Kondisi alam Desa Binangun terasa sejuk sekali, karena masih alaminya Desa ini. Terlihat masih banyaknya pohon-pohon yang tinggi dan curah hujan yang cukup tinggi pada musim penghujan. Di musim kemarau terasa cukup dingin pada malam hari sekitar 13-20 derajat Celcius. Kondisi ini akibat hembusan hawa dingin dari utara yang berasal dari Gunung Sindoro, ).
Kondisi Penduduk
Mata pencaharian terbanyak Penduduk Binangun adalah sebagai petani, pedagang dan buruh pabrik. Karena kondisi semacam inilah para kaum mudanya rata-rata merantau ke daerah yang lebih maju, kebanyakan dari mereka merantau ke Jakarta ,Jogja dan Kalimantan
Letak geografis Desa ini, di sebelah Utara bugel,keseneng,bulu,panggrungan, sebelah timur Desa sojopuro,pesindon,candirejo, sebelah selatan limbangan,pandansari , dan sebelah barat desa andongsili. Desa kami desa yang menyendiri jauh dari desa2 tetengga,ya kurang
Lebih 2 atau 3 km dari desa tetengga.
Untuk menjangkau Desa kami anda memerlukan waktu kurang lebih 15 menit dari kota wonosobo, mulai dari Terminal mendolo naik Angkutan Kota kuning (orang setempat menamai “hijet”), kemudian turun di pasar wonosobo kemudian naik Angkutan Desa warna Kuning jurusan limbangan( hijet), sampailah anda di Desa pandansari,lalu di sana ada pangkalan ojek naik terus sampai ada jalan rabat beton,di sana nanti melewati 1 tanjakan yg cukup tinggi kurang lebih 100m ikuti jalan beton itu sampailah di desa binangun.Untuk sore hari sekitar jam 6 keatas biasanya di wonosobo anda akan sulit sekali menjumpai kol kuning jurusan limbangan, sehingga alternatifnya adalah ojek dan anda akan merogok kocek lagi sekitar 15.000 ribu untuk sampai di binangun .
Ada satu lagi angkot yang menghubungkan ke binangun…naik angkudes warna biru jurusan keseneng tarif 3000 nanti turun di depan pintu gerbang PT.Lembu Aji Perkasa…
Setelah sampai sana masuk ke pos satpam dan ijin numpang lewat mau ke binangun…..
Kira2 kl dari PT,tersebut 5 menit perjalanan ,dan tidak bisa di lewati kendaraan.
Konon menurut Orang-orang tua setempat kata binangun berasal dari kata “bina yang artinya di bina dan ngun yang artinya di bangun kl di gabung jadi dibina dan di bangun,tapi juga ada yang mengatakan susah di bina dan di bangun, desa binangun oleh orang-orang yang kasat mata(indra ke-6).konon katanya di kelilingi tolak/balak dan masih menyimpan energi-energi mistis yang sangat kuat,sisi utara,kali blumbang, gupakan dan bruk.sisi timur kali lempong ,suweni,sisi selatan patudia serong barat lubang santri dan yang barat kali kulon.
1.Kali blumbang:di sana terdapat 1 goa dan orang sekitar belum ada yang berani masuk…konon katanya di goa tersebut dulu untuk persembunyian orang2 skitar pada zaman belanda ,dan sekarang kerap terjadi penampakan ular yang berubah-ubah jadi keris…
2. Gupakan:disana ada 1 pohon beringin yg besar dan 1 kolam tua yang di tengah nya ada batu besar nya+1 bak mandi yang mungkin umurnya sudah ratusan tahun, konon katanya di sanalah kerajaan makhluk halus di sana kerap kali terjadi suara2 yang aneh.
3.Brug; atau kata lain nya jembatan…tempat ini konon tempat nya para pasukan2 makhluk halus..disana kerap kali terjadi motor mogok..
4. Kali lempong:sebuah kali kali yg berdekatan dg makam umum….mungkin untuk kali lempong terkesan angker karena berdekatan dengan TPU setempat.
4.Suweni:atau kata lain sang pemberani di tempat ini dulu sering di gunakan untuk bertapa oleh warga setempat…di sini banyak ke ajaiban2 yang muncul…kata suwei berati bertapa supaya menjadi pemberani ,ini dulu waktu masih era penjajahan.
5.Patudia:dulu di selatan desa ada batu berukuran raksasa yang konon kl ada musuh yang mau masuk si musuh itu hanya melihat batu itu..tapi sayang batu itu sekarang tinggal kenangan…karena penyebaran desa binangun ke selatan dan ke timur.
6.Lubang santri:konon katanya di sini dulu ada goa yang besar untuk belajar ilmu agama dan untuk siasat perang mengalahkan penjajah,tapi sampai sekarang goa itu belum di ketemukan.
7.Kali kulon;di sini terdapat beberapa kolam tua dulu untuk mandi para warga yang posisi nya di sebelah barat,di kali ini terdapat pohon beringin besar dan goa yang besar yang di huni oleh harimau putih (bagi yang mempunyai indra ke 6) dan di kali kulon sampai sekarang masih kerap sekali terjadi hal2 yang mistis.
Kondisi alam Desa Binangun terasa sejuk sekali, karena masih alaminya Desa ini. Terlihat masih banyaknya pohon-pohon yang tinggi dan curah hujan yang cukup tinggi pada musim penghujan. Di musim kemarau terasa cukup dingin pada malam hari sekitar 13-20 derajat Celcius. Kondisi ini akibat hembusan hawa dingin dari utara yang berasal dari Gunung Sindoro, ).
Kondisi Penduduk
Mata pencaharian terbanyak Penduduk Binangun adalah sebagai petani, pedagang dan buruh pabrik. Karena kondisi semacam inilah para kaum mudanya rata-rata merantau ke daerah yang lebih maju, kebanyakan dari mereka merantau ke Jakarta ,Jogja dan Kalimantan
Rabu, 21 September 2011
Selasa, 13 September 2011
Langganan:
Postingan (Atom)