Ketika Allah
menjawab doamu dgn berkata : TIDAK !
Bismillaahirrahmaanirrahii
itum
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
===========================
Aku berdoa: 'Ya
Allah ambillah kesombongan dalam diriku..!'
Allah menjawab,
"Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus
menyerahkannya."
Aku berdoa: 'Ya
Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat..!'
Allah menjawab,
"Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara."
Aku berdoa: 'Ya
Allah beri aku kesabaran..!'
Allah menjawab,
"Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahanmu dalam menghadapi cobaanKU.
ketabahan tidak AKU berikan, kau harus meraihnya sendiri."
Aku berdoa: 'Ya
Allah beri aku kebahagiaan..!'
Allah menjawab,
"Tidak. Kuberi engkau keberkahan dengan harta, anak, dan ternak ladang.
Kebahagiaanmu tergantung kepadamu sendiri bagaimana untuk menghargai keberkahan
itu. engkau akan mensyukuri semua itu atau tidak.."
Aku berdoa: 'Ya
Allah jauhkan aku dari kesusahan..!'
Allah menjawab,
"Tidak. Penderitaan dan kesusahan akan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan
mendekatkanmu kepadaKu."
Aku berdoa: 'Ya
Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat..!'
Allah menjawab,
"Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau bisa menikmati segala hal dari
nikmatKU.."
Aku berdoa: 'Ya
Allah berilah aku jodoh yang terbaik dan sempurna..!'
Allah menjawab,
" Tidak. Aku tidak akan memberimu jodoh yg sempurna karena engkau sendiri
tidak sempurna. Kesempurnaan hanya milikKU..".
Aku berdoa: 'Ya
Allah berikan aku istri yg sholehah, baik hati dan rupawan..!'
Allah menjawab,
"Tidak. Jodohmu berbanding lurus dengan kualitas dirimu. Bagaimana AKU
memberimu jodoh yg sholehah sedangkan engkau sendiri gemar bermaksiat..".
Aku berdoa: 'Ya
Allah bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku..!'
Allah menjawab,
"Akhirnya engkau mengerti hambaKu..!"
==0000==*****==000==****==
Penjelasan dari
analogi diatas adalah:
Kadang kala kita
berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa,
meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya. Kita
mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan lamaran telah kita
kirimkan tak ada jawaban sama sekali -- sedangkan orang lain dengan mudahnya
mendapatkan pekerjaan. Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan
jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya-tanpa susah payah.
Kita mengharapkan
diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakkan dan
kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan. Kita menginginkan harta
yang berkecukupan, namun kebutuhanlah yang terus meningkat.
Coba kita
bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek, lalu kita
melihat tukang es. Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa
dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil). Lalu kita
meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Allah) dan
merengek agar dibelikan es.
Orangtua kita
tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit demam kita. Tentu dengan
segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh
dulu baru boleh minum es yang lezat itu. Begitu pula dengan Allah, segala yang
kita minta Allah tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang,
atau tidak di dunia ini Allah mengabulkannya. Karena Allah tahu yang terbaik
yang kita tidak tahu. Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari
"pilek" dan "demam" itu... dan terus berdoa.
Barakallahufikum..
Wassalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar